Pesawat
luar angkasa Cassini menempuh perjalanan panjang untuk misinya
mengorbit Planet Saturnus. Cassini menghabiskan waktu 7 tahun melintasi
Tata Surya sebelum akhirnya mencapai Saturnus, planet keenam dari
Matahari.
Seperti dilansir media Inggris, mirror.co.uk, Rabu (26/4/2017), Cassini sempat menghadapi dua kali flyby atau terbang dekat Planet Venus dan Jupiter yang berukuran raksasa. Saturnus sendiri merupakan planet terbesar kedua dalam Tata Surya, setelah Jupiter.
Seperti dilansir media Inggris, mirror.co.uk, Rabu (26/4/2017), Cassini sempat menghadapi dua kali flyby atau terbang dekat Planet Venus dan Jupiter yang berukuran raksasa. Saturnus sendiri merupakan planet terbesar kedua dalam Tata Surya, setelah Jupiter.
Cassini
diluncurkan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada 15 Oktober 1997
dan berhasil mencapai orbit Saturnus pada Juli 2004. Cassini melepaskan
sebuah satelit kecil bernama Huygens yang mendarat di permukaan Titan,
salah satu bulan yang mengorbit Saturnus, pada 14 Januari 2005 lalu. Ini
merupakan yang pertama bagi manusia untuk mendaratkan sebuah satelit di
bagian luar Tata Surya.
Dua bulan yang mengorbit Saturnus, yakni Enceladus dan Titan, diyakini aktif secara geologi. Keduanya juga diyakini mampu menyokong kehidupan, karena keberadaan lautan luas di bawah permukaannya. Keberadaan lautan itu awalnya menjadi salah satu alasan NASA menghindari menabrakkan Cassini ke permukaan kedua bulan itu.
Tahun ini, NASA akan menabrakkan Cassini ke permukaan Saturnus untuk mengakhiri misi yang telah berlangsung selama 20 tahun. Sejak tiba di Saturnus, pesawat luar angkasa setinggi 6,8 meter itu telah mengumpulkan sejumlah besar data dan menjepret berbagai foto luar angkasa, termasuk Bumi, yang hanya tampak sebagai titik cahaya kecil dari Saturnus.
Dua bulan yang mengorbit Saturnus, yakni Enceladus dan Titan, diyakini aktif secara geologi. Keduanya juga diyakini mampu menyokong kehidupan, karena keberadaan lautan luas di bawah permukaannya. Keberadaan lautan itu awalnya menjadi salah satu alasan NASA menghindari menabrakkan Cassini ke permukaan kedua bulan itu.
Tahun ini, NASA akan menabrakkan Cassini ke permukaan Saturnus untuk mengakhiri misi yang telah berlangsung selama 20 tahun. Sejak tiba di Saturnus, pesawat luar angkasa setinggi 6,8 meter itu telah mengumpulkan sejumlah besar data dan menjepret berbagai foto luar angkasa, termasuk Bumi, yang hanya tampak sebagai titik cahaya kecil dari Saturnus.
Cassini
akan melakukan 'death dive' atau tukikan kematian ke permukaan
Saturnus. Pesawat nirawak ini akan melakukan manuver melewati
cincin-cincin raksasa Saturnus yang terdiri atas puing es, mulai 26
April ini. Direncanakan NASA, akan ada 22 manuver Cassini selama
'terbang' melewati cincin itu.
Saat momen itu terjadi, pesawat luar angkasa ini masih akan bisa mengambil foto-foto objek apapun yang ada di sekitarnya. Informasi yang sebelumnya terlalu berisiko untuk diambil, kemungkinan bisa didapat saat tukikan ini.
Setelah melewati celah cincin Saturnus selebar 2.400 kilometer, Cassini akan memasuki orbit terakhir dengan terbang dekat Titan. Gravitasi Titan akan 'membengkokkan' rute Cassini dan membuat orbitnya menyusut hingga akhirnya dia melewati cincin terdalam.
Dari sana, Cassini akan terjun dan terbakar seperti meteor saat masuk ke permukaan Saturnus. Sinyal terakhir Cassini ke Bumi diperkirakan akan diterima pada 15 September, yang juga menandai berakhirnya misi secara resmi.
Saat momen itu terjadi, pesawat luar angkasa ini masih akan bisa mengambil foto-foto objek apapun yang ada di sekitarnya. Informasi yang sebelumnya terlalu berisiko untuk diambil, kemungkinan bisa didapat saat tukikan ini.
Setelah melewati celah cincin Saturnus selebar 2.400 kilometer, Cassini akan memasuki orbit terakhir dengan terbang dekat Titan. Gravitasi Titan akan 'membengkokkan' rute Cassini dan membuat orbitnya menyusut hingga akhirnya dia melewati cincin terdalam.
Dari sana, Cassini akan terjun dan terbakar seperti meteor saat masuk ke permukaan Saturnus. Sinyal terakhir Cassini ke Bumi diperkirakan akan diterima pada 15 September, yang juga menandai berakhirnya misi secara resmi.
0 comments:
Post a Comment