Banjir di Cipinang Melayu Lama Surut, Ini Penjelasan Ahok


Beritawow - Banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur mulai berangsur surut. Menurut Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) banjir yang terjadi sejak Minggu (19/2) malam tersebut lama surut karena tinggi rumah warga setara dengan sungai.

"Airnya masih nggak bisa kita pompa. Tinggi sungai sama ini (rumah warga) sama. Nggak bisa dipompa mesti ditutup (sheet pile)," ujar Ahok usai meninjua banjir di kawasan tersebut, Senin (20/2/2017).

Karena itu, Ahok mengatakan perlunya Jakarta memiliki tanggul di Jakarta Utara setinggi 3,8 meter. Tanggul tersebut digunakan untuk menangkal air laut agar tidak masuk ke Jakarta. Sebab bila Jakarta tidak memiliki tanggul, ada kemungkinan 40 persen wilayah Jakarta akan tenggelam.

"Itu yang paling saya khawatir kalau Jakarta nggak bikin tanggul utara itu, termasuk pasar ikan itu, tanggul setinggi 3,8 meter. Hujan terus menerus dan tiba-tiba pasang laut sampai diatas 2,8 meter, Jakarta 40 persen bisa tenggelam. Karena pompanya nggak bisa mompa, laut sama darat sama," papar Ahok.


Ahok kembali mengingatkan warga untuk tidak menjual rumah mereka yang saat ini berada di kawasan banjir. Ahok mengatakan bahwa saat ini banyak pengembang yang mengincar tanah yang masih tergenang banjir karena alasan harga tanah di wilayah tersebut lebih murah dibandingkan daerah penyangga Jakarta seperti Bekasi, Depok dan Tangerang.

"Yang pasti saya bilang sama warga, jangan jual tanahnya, pasti mahal ini. Sekarang banyak pengembang beli tanah-tanah di daerah banjir. Kenapa? Karena lebih murah dari Depok, Tangerang dan Bekasi. Kalau dekat pinggir sungai, banjir bisa Rp 1 jutaan (harga tanahnya). Mana dapat disana (daerah penyangga) sejuta semeter," ujar Ahok.

"Kalau kita rapikan, kan nanti ada jalan mobil. Makanya itu yang bikin harga tanah naik," lanjutnya.

Saat meninjau lokasi banjir di Cipinang Melayu, Ahok tidak turun langsung berkeliling ke perkampungan yang sedang dilanda banjir. Ahok mengatakan alasannya tidak turun karena tidak mau merepotkan warga sekitar bila membutuhkan perahu karet.

"Repot. Nanti turun ada perahu karet, semua pejabat ikut. Orang butuh tapi nanti orang yang bawa kita tenaganya habis. Sedangkan yang butuh, anak-anak lebih banyak. Aku ini berat loh, 92 Kg," tutup Ahok.
Share:

0 comments:

Post a Comment

agen Bola
Powered by Blogger.

Followers

Live Chat

Unordered List

Pages

Theme Support